Empat Manfaat Skin to Skin untuk si Kecil
A
A
A
JAKARTA - Sebagian orangtua mungkin tidak asing dengan cara memeluk bayi menggunakan metode skin to skin. Cara memeluk yang juga disebut metode kanguru itu mulai banyak diterapkan. Hal ini karena memang metode skin to skin mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan si kecil.
Skin to skin bisa dilakukan dengan cara meletakkan bayi pada dada orangtua tanpa dihalangi oleh pakaian, sehingga kulitnya langsung bersentuhan dengan kulit Anda. Skin to skin boleh diterapkan saat bayi baru lahir atau kapanpun ketika Anda merasa perlu melakukannya.
Walaupun lebih baik dilakukan bersama orangtua, skin to skin juga dapat dilakukan oleh anggota keluarga lain yang merawat si kecil. Berikut beberapa manfaat skin to skin untuk bayi yang baik bagi kesehatannya, seperti dikutip dari Alodokter.
1. Membangun ikatan batin antara orangtua dengan bayi.
Skin to skin merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk mempererat ikatan batin bayi dengan orangtuanya. Saat melakukan skin to skin, bayi akan merasa lebih aman dan nyaman.
2. Membantu kelancaran proses menyusui.
Ikatan yang terbangun antara ibu dengan bayi melalui metode skin to skin akan membantu proses menyusui. Skin to skin yang dilakukan sesaat setelah bayi lahir bakal menuntun indera penciuman bayi untuk mencari puting payudara ibu dengan lebih mudah. Dengan begitu, inisiasi menyusui dini (IMD) dapat dilakukan.
Selain itu, jika dilakukan secara rutin oleh ibu dan bayi, skin to skin juga bisa meningkatkan produksi hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. Jika produksi ASI lancar, proses menyusui juga akan lebih mudah.
3. Membantu lebih tenang, nyaman, dan hangat.
Manfaat lain skin to skin adalah membuat bayi merasa lebih tenang dan nyaman. Dengan begitu, bayi juga akan lebih mudah tertidur dan tidak rewel. Skin to skin juga bisa membantu bayi merasa lebih hangat. Hal ini penting bagi bayi prematur, karena tubuh bayi prematur masih belum mampu menjaga suhu badannya tetap hangat.
4. Meningkatkan sistem imun.
Hal ini dikaitkan dengan adanya paparan bakteri baik dari kulit ibu ke bayi saat melakukan skin to skin sesaat setelah bayi lahir. Selain itu, saat melakukan skin to skin, aliran oksigen dalam tubuh bayi akan meningkat dan proses menyusui juga bisa lebih lancar. Jika si kecil mendapatkan cukup ASI, sistem imunitas tubuhnya juga akan lebih kuat.
Skin to skin bisa dilakukan dengan cara meletakkan bayi pada dada orangtua tanpa dihalangi oleh pakaian, sehingga kulitnya langsung bersentuhan dengan kulit Anda. Skin to skin boleh diterapkan saat bayi baru lahir atau kapanpun ketika Anda merasa perlu melakukannya.
Walaupun lebih baik dilakukan bersama orangtua, skin to skin juga dapat dilakukan oleh anggota keluarga lain yang merawat si kecil. Berikut beberapa manfaat skin to skin untuk bayi yang baik bagi kesehatannya, seperti dikutip dari Alodokter.
1. Membangun ikatan batin antara orangtua dengan bayi.
Skin to skin merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk mempererat ikatan batin bayi dengan orangtuanya. Saat melakukan skin to skin, bayi akan merasa lebih aman dan nyaman.
2. Membantu kelancaran proses menyusui.
Ikatan yang terbangun antara ibu dengan bayi melalui metode skin to skin akan membantu proses menyusui. Skin to skin yang dilakukan sesaat setelah bayi lahir bakal menuntun indera penciuman bayi untuk mencari puting payudara ibu dengan lebih mudah. Dengan begitu, inisiasi menyusui dini (IMD) dapat dilakukan.
Selain itu, jika dilakukan secara rutin oleh ibu dan bayi, skin to skin juga bisa meningkatkan produksi hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. Jika produksi ASI lancar, proses menyusui juga akan lebih mudah.
3. Membantu lebih tenang, nyaman, dan hangat.
Manfaat lain skin to skin adalah membuat bayi merasa lebih tenang dan nyaman. Dengan begitu, bayi juga akan lebih mudah tertidur dan tidak rewel. Skin to skin juga bisa membantu bayi merasa lebih hangat. Hal ini penting bagi bayi prematur, karena tubuh bayi prematur masih belum mampu menjaga suhu badannya tetap hangat.
4. Meningkatkan sistem imun.
Hal ini dikaitkan dengan adanya paparan bakteri baik dari kulit ibu ke bayi saat melakukan skin to skin sesaat setelah bayi lahir. Selain itu, saat melakukan skin to skin, aliran oksigen dalam tubuh bayi akan meningkat dan proses menyusui juga bisa lebih lancar. Jika si kecil mendapatkan cukup ASI, sistem imunitas tubuhnya juga akan lebih kuat.
(tsa)